4 Fungsi Penting & Kegunaan Digital Clamp Meter

Listrik menjadi salah satu yang penting untuk kehidupan manusia, bisa dibayangkan sendiri bila hidup tidak ada listrik. Bukan saja tanpa penerangan tetapi beberapa kegiatan lain tidak bisa lancer dengan keterbatasan aliran listrik. Indonesia sendiri sudah mempunyai aliran listrik yang lancer, meskipun ada beberapa daerah yang masih menggunakan cara tradisional karena belum terjangkau aliran. Seiring perkembangan jaman, bukan aliran listrik saja yang ada namun ada alat clamp meter yang digunakan untuk mengukur arus listrik. Bagi Anda yang tidak pernah belajar kelistrikan tentu masih asing dengan alat tersebut.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai kegunaan alat pengukur arus listrik, perlu paham terlebih dahulu mengenai pengertiannya. Dimana alat ukur tersebut digunakan untuk mengukur arus pada konduktor tanpa melakukan pemutusan kabel yang tersambung. Ada bagian lain yang berfungsi untuk mengukur arus listrik hanya dengan menggunakan penjepit kabel yang tersambung. Hampir sama dengan multimeter, tetapi penggunaannya lebih praktis dan lebih mudah. Bagi Anda yang berada di kelistrikan tentu sudah paham akan pengertian kedua alat ukur tersebut.

> Ada pertanyaan atau inquiry ? , silahkan menuju halaman hubungi kami di sini <<

Karena digunakan sebagai alat ukur, prinsip kerjanya untuk memberikan hasil pengukuran non kontak pada sebuah arus listrik. Arus listrik yang mengalir melalui kabel konduktor akan menghasilkan medan magnet. Transformator yang ada pada alat ukur tersebut akan merasakan fluktuasi medan tersebut kemudian mengkonversikan pada nilai ampere sehingga bisa dibaca oleh alat tersebut. Cukup sederhana dalam penggunaannya, apalagi jika sudah paham mengenai prinsip kerja dari alat tersebut.

Baca : Clamp Meter Terbaik 2021

Setelah mengetahui pengertian dan prinsip kerjanya, saatnya untuk melihat apa saja fungsi yang sesungguhnya pada alat ukur arus listrik tersebut yaitu:

1. Alat tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengukuran pada arus listrik, tegangan listrik, dan tanaman atau resistansi.
2. Bisa digunakan untuk mengecek koneksi antar arus pada suatu kabel.
3. Dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kapasitor elektrolit.
4. Terakhir alat tersebut bisa digunakan pula pada pengukuran temperatur, induktansi dan frekuensi.

Bila Anda mempunyai alat tersebut sendiri dan ingin melakukan pengukuran bisa melakukan beberapa langkah seperti berikut ini:

1. Tentukan terlebih dahulu konduktor yang akan dilakukan pengukuran dan usahakan alat tersebut tidak sedang dialiri listrik sehingga meminimalisir kemungkinan terjadi kecelakaan dan menjaga keselamatan pengguna.
2. Pilihlah fungsi dan jangkauan yang sesuai, lalu putar rotasi pada alat ukur untuk menentukan fungsi dan jangkauan yang sesuai. Perlu Anda perhatikan lagi jika konduktor listrik harus berada pada tegangan yang tidak lebih dari 600V.
3. Jepitkan konduktor dan bagian rahang penjepit harus dalam keadaan dibuka lalu dijepitkan pada konduktor tersebut.
4. Pakailah pemisah gars AC serta sambungkan kabel atau jalur pemisah AC konduktor listrik dan sambungkan jalur pemisah AC. Jangan lupa untuk menjepitkan meteran pada garis pemisah AC untuk melihat hasil pengukuran.
5. Ukurlah tegangan dan mulai atur meteran pada penjepit sehingga membentuk V untuk dapat membaca tegangan pada konduktor, lihat pada layar alat ukur karena hasilnya akan terlihat.

Secara umum peralatan kelistrikan itu mempunyai prinsip kerja yang jelas dan mudah untuk dipahami. Namun hal itu nyatanya tidak membuat semua orang paham, seperti clamp meter yang ternyata ada beberapa orang biasa menggunakan tanpa ilmu kelistrikan sebelumnya. Yang paling penting dalam penggunaan alat-alat kelistrikan itu menjaga keselamatan. Untuk lebih aman bisa mematikan arus listrik terlebih dahulu sebelum melakukan apapun mengenai perbaikan kelistrikan.