Apa itu Harmonisa Listrik dan Bagaimana Harmonisa tersebut dihasilkan, adalah topik yang selalu menarik untuk dibahas. Untuk memahami konsep dasar harmonisa, kita mulai dulu dengan mengenal rangkaian listrik AC yang ideal. Pada rangkaian listrik ideal, gelombang tegangan (V) berbentuk sinusodial, demikian juga dengan arus (I). Pada rangkaian linier dimana beban/resistor yang dilalui arus listrik juga linier maka bentuk gelombang dari arus tersebut adalah sinusodial. Bentuk gelombang sinusoidal dari tegangan (V) dan arus (I) ini disebut gelombang fundamental (fundamental waveform). Gelombang fundamental ini disebut harmonisa orde 1 (satu) yang mempunyai frekuensi sama dengan supply listriknya. Frekuensi ini disebut frekuensi fundamental (frekuensi dasar), dan merupakan frekuensi terendah dari sistem kelistrikan tersebut. Pada dasarnya gelombang tegangan dan arus yang didistribusikan dari sumber (pembangkit) sebenarnya berbentuk sinusoidal murni.
Namun hampir sebagian besar beban-beban kelistrikan saat ini adalah Non-Linier. Sehingga karakteristik tegangan dan arus yang didistribusikan menjadi non-linier (mengalami distorsi). Dimana gelombang arus tidak sebanding dengan tegangan dan berfluktuasi dengan impedansi beban bolak balik. Bentuk gelombang yang dihasilkan tidak lagi sinusoidal karena gelombang tersebut telah memiliki frekuensi kelipatan bilangan bulat dari frekuensi fundamentalnya (frekuensi dasar). Fenomena ini disebut distorsi harmonisa. Bagaimana dengan urutan orde harmonisa? Jika frekuensi harmonisa ini adalah n kelipatan dari frekuensi dasar maka harmonisa listrik yang terjadi disebut juga harmonisa orde n (urutan ke n) dari frekuensi dasar. Sebagai contoh, untuk tegangan dengan frekuensi dasar 50Hz, maka frekuensi harmonisa listrik orde 2 (urutan kedua) adalah 2×50=100Hz, frekuensi harmonisa listrik orde 3 (urutan ketiga) adalah 3×50=150Hz, demikian seterusnya. Superimposisi dari bentuk gelombang dengan frekuensi berkelipatan dari frekuensi dasar inilah yang akan menghasilkan bentuk gelombang non-sinusoidal yang disebut harmonisa listrik. Lebih jelasnya silakan lihat Gambar 1.0 dibawah ini yang mengilustrasikan konsep harmonisa tegangan dengan frekuensi dasar 50Hz.
Beban non-linear adalah sumber penghasil harmonisa pada sistem tenaga listrik, dimana pada beban tersebut arus tidak proporsional perbandingannya dengan tegangan. Berikut contoh beban-beban non-linier:
Pada Tabel 1.0 berikut menjelaskan beberapa efek akibat gangguan harmonisa pada berbagai peralatan.
PERALATAN (EQUIPMENT) | EFEK GANGGUAN HARMONISA |
Konduktor | Overheating, pengaman sering trip (MCCB) |
Kapasitor | Terjadi panas, umur kapasitor berkurang, kerusakan pada kapasitor |
Trafo dan Motor Listrik | Overheating pada belitan, degradasi pada thermal insulation, berkurangnya efisiensi |
Power Generator | Gangguan pada automatic synchronization dan operasi switching |
Peralatan Sistem Telekomunikasi | Gangguan pada koneksi dan hilangnya data (data losses) |
Secara umum efek yang mudah dikenali dari gangguan harmonisa ini adalah menurunkan Faktor Daya (Cos phi) pada sistem tenaga listrik. Power faktor merepresentasikan perbandingan daya aktif (Watt) dan daya semu (VA). Sehingga apabila power faktor nilainya jauh dibawah 1, maka bisa dipastikan sistem tenaga listrik tersebut mempunyai efisiensi yang rendah.
Dalam pengukuran parameter harmonisa dikenal istilah Total Harmonic Distortion (THD) dan Total Demand Distortion (TDD). Apa perbedaan THD dan TDD? Pada Tabel 2.0 berikut dapat dilihat perbandingan kedua parameter tersebut dari aspek yang berbeda.
Items | Total Harmonics Distortion (THD) | Total Demand Distortion (TDD) |
Indikasi Parameter | Nilai Persentase antara total komponen harmonisa baik tegangan maupun arus dengan komponen fundamentalnya | Nilai Persentase antara total komponen harmonisa baik tegangan maupun arus dengan nilai komponen tersebut pada beban maksimum di frekuensi fundamentalnya |
Representasi | ||
Indikasi Berdasarkan Nilai | Nilai yang lebih tinggi, mengindikasikan sistem tersebut mempunyai power faktor yang rendah, arus puncak menjadi lebih tinggi, biaya tinggi (tidak efisien) | Nilai yang lebih tinggi mengindikasikan dampak distorsi harmonisa pada keseluruhan sistem juga lebih tinggi |
Batasan Standard | IEC 61000-3-2 | IEEE 519 |
Untuk arus, TDD arus memberikan gambaran yang lebih jelas tentang dampak distorsi harmonisa pada sistem tenaga listrik. Misalnya jika nilai THD arus bisa jadi sangat tinggi tetapi jika kondisi beban rendah, maka dampak harmonisa pada sistem juga rendah (TDD rendah). Untuk tegangan, nilai THD tegangan masih menjadi parameter yang sering dipakai dan menjadi acuan untuk menggambarkan distorsi harmonisa tegangan pada sebagian besar aplikasi power quality.
Sebelum melakukan pengukuran harus dipastikan urutan fasa koneksi tegangan dan arus pada alat sudah benar. Hioki PQ3198 memiliki fitur display diagram vektor V dan I yang simple, display ini akan menunjukkan apakah urutan fasanya sudah benar. Bentuk tampilannya ibarat ‘needle-and-box’, jarum dan bar dengan kode warna. Apabila koneksi benar urutan fasanya, maka display jarum akan akan mengarah ke warna bar yang sama. Lebih jelasnya silakan lihat Gambar 2.0 berikut:
Pada pengukuran harmonisa, alat ukur Power Quality PQ3198 juga membantu memastikan jenis beban yang akan diukur, apakah beban induktif atau kapasitif. Dengan cara menunjukkan tanda pada nila faktor daya (PF), apakah positif atau negatif. Seperti ditunjukkan pada Gambar 3.0 di bawah ini.
Beban induktif, ditunjukkan dengan nilai faktor daya (PF) positif (+). Seperti kita tahu, hal ini terjadi karena aliran arus tertahan sehingga gelombang arus bergeser secara horizontal dan tertinggal terhadap tegangan (lagging). Beban induktif secara umum adalah perangkat dengan gulungan kawat (coil) atau perangkat yang fungsikerjanya berdasarkan Prinsip Induksi Magnetik (Gambar 4.0); beban induktif mengkonsumsi daya aktif dan menghasilkan daya reaktif.
Beban kapasitif, ditunjukkan oleh nilai faktor daya (PF) negatif (-). Kebalikan dari beban induktif, pada beban kapasitif gelombang tegangan yang tertahan, sehingga gelombang arus mendahului gelombang tegangan (leading). Sifat Beban kapasitif mampu menyerap dan menyimpan energi listrik dalam waktu sesaat (kapasitansi) (Gambar 5.0).
Pengguna juga dapat memastikan arah aliran harmonisa listrik berdasarkan tanda polaritas pada nilai daya harmonik pada orde tertentu dan nilai sudut fasa harmonisanya. Gambar 6.0 menunjukkan contoh pengukuran dengan PQ3198 untuk kedua parameter, untuk harmonik orde ke-3
Namun, semakin tinggi orde harmonisa maka nilai daya harmoniknya akan menurun menjadi sangat kecil, sehingga sulit untuk menilai polaritasnya. Nah pada kondisi seperti ini nilai sudut fasa harmonik bertindak sebagai parameter kedua sebagai acuan menentukan arah aliran harmonik (Gambar 7.0).
Tabel 3.0 berikut ini menyimpulkan metode untuk menentukan arah aliran harmonisa listrik berdasarkan tanda polaritas dari nilai daya harmonik dan nilai sudut fasa.
Nilai THD dan TDD dapat diukur menggunakan PQ3198. Nilai-nilai ini kemudian dapat dianalisis dan ditampilkan menggunakan software PQ One (Gambar 8.0).
Pada PQ3198 ada fitur tambahan untuk melihat vektor harmonisa masing-masing orde dalam tampilan linier dan logaritmik. Fitur ini sangat berguna ketika kita ingin melihat nilai vektor untuk sudut fasa yang kecil. (Gambar 9.0).
Fitur unggulan lainnya dari Power Quality Analyzer PQ3198 untuk pengukuran harmonisa yaitu:
Bagaimanapun, harmonisa adalah parameter yang dapat diukur. Untuk itu distorsi harmonisa juga dapat dikontrol menggunakan beberapa metode dasar sebagai berikut:
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengukuran harmonisa listrik sangat penting karena berdampak pada efisiensi daya, fungsionalitas, dan masa pakai peralatan; sumber harmonik perlu diidentifikasi dan dikendalikan sebelum membahayakan peralatan. Hioki PQ3198 dilengkapi dengan beberapa fitur yang memungkinkan pengukuran harmonisa secara yang benar dan sangat berguna untuk identifikasi sumber harmonisa pada sistem kelistrikan di tempat Anda. Ingin berdiskusi lebih lanjut tentang aplikasi PQ3198 untuk pengukuran harmonisa, silakan HUBUNGI KAMI, dengan senang hati Team Hioki Indonesia akan membantu Anda.
Download Catalog HIOKI Power Quality Analyzer Series – PDF