Topik cara menggunakan tang ampere kali ini adalah lanjutan artikel “Sekilas Tentang Digital Clamp Meter”. Dimana menjelaskan tentang 2 model clamp meter yaitu untuk pengukuran arus beban dan untuk pengukuran arus bocor. Bagian ini akan membahas pengantar yang mudah dipahami tentang cara menggunakan tang ampere arus beban dan arus bocor.
Cara mengukur arus listrik menggunakan clamp meter. Secara umum clamp meter atau tang ampere untuk arus beban dan arus bocor dasar penggunaannya hampir sama. Pertama, jika clamp meter anda mempunyai fitur pilihan arus DC atau AC, silahkan pilih jenis arus yang sesuai dengan rangkaian yang ingin Anda ukur. Kemudian atur range/rentang pengukuran berdasarkan besarnya arus yang akan Anda ukur. Jika mengukur arus DC dengan tang ampere, jangan lupa untuk melakukan penyesuaian nol (zero-adjustment) pada clamp meter tersebut.
Setelah siap semua dan dietting seperti penjelasan diatas, buka rahang penjepit clamp meter dan jepit di sekitar kawat/kabel yang ingin Anda ukur. Posisikan kawat di tengah penjepit untuk akurasi pengukuran maksimum.
Tang ampere yang dirancang untuk pengukuran beban hanya dapat dijepitkan rahangnya mengelilingi satu kabel. Penjepitan lebih dari satu kabel, apalagi kabel yang tidak dalam satu urutan phase (satu busbar) sangat tidak disarankan. Hal ini membuat hasil pengukuran tidak tepat/presisi.
Arus bocor memerlukan tang ampere khusus yang memang didesain untuk itu. Lebih lanjut tentang deteksi arus bocor menggunakan HIOKI AC Leakage Clamp Meter silakan baca artikel kami tentang: Cara Praktis Deteksi Arus Bocor Pada Instalasi Listrik.
Untuk pengukuran arus bocor ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu titik pengukurannya. Apakah kita akan mengukur arus bocor pada grounding atau akan mengukur arus bocor pada rangkaian/instalasi AC. Berikut cara penggunaannya
Arus bocor adalah arus yang mengalir ke tanah melalui tahanan isolasi beban, dan dapat mencapai beberapa puluh μA jika banyak beban yang dihubungkan. Dengan menggunakan clamp meter arus bocor, perbedaan menit yang mengalir di kedua arah dapat dideteksi dan diidentifikasi sebagai arus bocor.
Seperti halnya multimeter analog dan multimeter digital, ada beberapa tindakan pencegahan yang harus diingat saat menggunakan clamp meter. Misalnya, jika Anda membiarkan clamp-on power meter tetap dalam posisi terhubung ke kabel berbeban (clamped position) setelah digunakan, arus yang terlalu besar yang mengalir ke clamp sensor dapat merusak instrumen.
Selain itu, hindari menjepit instrumen ke konduktor telanjang; clamp meter hanya direkomendasikan untuk mengukur konduktor berisolasi (walaupun ini tergantung pada spesifikasi sensor arus digunakan).
Clamp meter menawarkan tingkat safety yang tinggi karena tidak memerlukan kabel yang akan diukur harus dipotong dulu, tetapi penting untuk menggunakan clamp meter sesuai atau di bawah rating maksimum tegangan terminal-ke-tanah (terminal-to-ground voltage). Terakhir, Barrier instrumen (lihat gambar) menunjukkan batas safety, jadi jangan pernah menyentuh apa pun di sisi jaw (rahang) tang ampere yang sudah dibatasi barrier saat menggunakannya.
Seperti dijelaskan di atas, tang ampere tersedia dalam berbagai model yang dirancang untuk aplikasi yang berbeda, misalnya tergantung apakah dirancang untuk mengukur arus DC atau AC. Untuk itu, sangat memilih instrumen tang ampere berdasarkan aplikasi yang benar-benar Anda butuhkan. Misalnya, untuk mengukur baterai/aki pada mobil atau UPS, atau solar cell, berarti Anda memerlukan tang ampere yang dapat mengukur arus DC.
Di sisi lain, jika Anda ingin mengukur arus beban atau arus bocor pada rangkaian AC seperti beban lampu penerangan atau instalasi listrik di rumah, gedung, atau pabrik, anda memerlukan tang ampere AC. Kemudian tang ampere arus bocor jika Anda perlu mengukur arus bocor yang disebabkan oleh cacat isolasi atau akan mengukur arus bocor yang mengalir pada kabel grounding.
>> Ada pertanyaan atau inquiry ? , silahkan menuju halaman hubungi kami di sini <<